Merdeka Belajar Mandiri

0 0
Read Time:5 Minute, 44 Second

Di awal menjabat sebagai menteri pendidikan, Nadiem Makarim mengenalkan banyak gagasan yang segar, salah satunya ialah program MERDEKA BELAJAR. Masyarakat luas mengartikan kata merdeka sebagai bebas, bahkan termasuk bebas untuk belajar atau tidak. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata merdeka memiliki beberapa definisi. Definisi pertama, merdeka adalah bebas dari penjajahan dan sebagainya dengan berdiri sendiri. Definisi yang kedua, merdeka memiliki arti tidak terkena/terikat dan lepas dari tuntutan, serta tidak bergantung pada orang lain atau pihak tertentu. Merdeka menurut bahasa Sansekerta bisa disebut dengan maharddhika, yang berarti berarti kaya, sejahtera dan kuat.

Gagasan atau teori pembebasan dalam dunia pendidikan sesungguhnya telah muncul semenjak abad 18 dan berlanjut di abad 19 oleh Pestalozzi dan Frobel. Di akhir abad 19 dan awal abad 20, kemerdekaan dikemukakan sebagai syarat mutlak untuk melakukan pendidikan. Salah satu  tokohnya ialah Dr. Maria Montessori seorang berkewarganegaraan Italia.

Merdeka Belajar salah satu program inisiatif Mendikbudristek Nadiem Makarim bertujuan memberikan hak kebebasan bagi tempat pendidikan atau sekolah dalam berinovasi dan kebebasan menciptakan suasana belajar sehingga bukan hanya siswa yang mendapatkan kemerdekaan  belajar, namun para pengajar pun juga mempunyai kebebasan berinovasi dalam mengajar.  Secara tidak langsung program Merdeka Belajar ini membuat para siswa dan para guru sama-sama mencari dan menemukan cara belajar yang cocok agar pada proses pembelajaran berjalan dengan baik dan menyenangkan.

Kemerdekaan adalah sifat hidup manusia yang berbudaya. Boleh dianggap isinya kebebasan tidak lain ialah sifat mandiri, yakni berdiri sendiri,  demikian dikemukakan Ki Hadjar Dewantara. Di masa awal berdirinya sampai saat ini Perguruan Taman Siswa telah menerapkan Pendidikan Merdeka.

Jadi jelaslah bahwa merdeka belajar bukan berarti bebas semau gue tapi berarti kemandirian dalam mengelola diri. Ada tanggungjawab yang menyertai sebagai makhluk merdeka untuk mengembangkan diri seoptimal mungkin agar bisa berdaya guna.

Belum sempat program MERDEKA BELAJAR berjalan dengan baik, Pandemi covid-19 melanda dunia dan masyarakat Indonesia. Memaksa dilakukannya isolasi atau pembatasan pergerakan untuk meredam menularnya covid-19 di masyarakat atau  Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan hampir seluruh sekolah menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) terutama wilayah bagian Jawa dan Bali. Rencana kegiatan sekolah tatap muka tidak menentu kapan bisa dilaksanakan.

Semenjak virus covid-19 menyebar menjadi pandemi di Indonesia mengharuskan para siswa untuk belajar dari rumah secara online atau biasa disebut dengan daring. Hal Ini pastinya menjadi kebiasaan baru bagi siswa dan para guru dalam proses belajar dan mengajar.

Banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan kualitas dan efektifitas kegiatan PJJ. Kemendikbud telah memberikan pengalokasian dana BOS untuk pembelian pulsa, paket data/kuota untuk memperlancar kegiatan belajar dan fasilitas platfrom online bagi guru dan peserta didik. Menteri Pendidikan Nadiem Makarim juga menyediakan program Belajar dari Rumah di TVRI bagi siswa yang tidak memiliki sarana untuk pembelajaran jarak jauh.

Cukup banyak upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk membantu siswa yang kesulitan dalam mengikuti PJJ, namun tak sedikit pula siswa yang masih kesulitan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Dari siswa yang tempat tinggalnya tidak terjangkau internet, terbatasnya akses ke perangkat komputer ataupun Smartphone, banyaknya gangguan selama pembelajaran online berlangsung, serta masih kesusahan dalam menggunakan atau mengoperasikan Komputer ataupun Smarthphone.

Dinamika keadaan yang terjadi saat ini memberikan tekanan yang cukup berat bagi siswa yang berakibat pada kesehatan mental. Siswa menjadi stres saat belajar dari rumah, serta siswa cepat bosan dalam memulai pembelajaran. Siswa masih memiliki kesulitan dalam hal belajar secara PJJ yang belum sepenuhnya berjalan secara menyenangkan. Tidak mudah merubah kebiasaan pola interaksi langsung ke pola interaksi yang tak langsung dalam pembelajaran. Belum lagi tuntutan-tuntutan perubahan  yang lain.

Orang tua siswa pun harus ikut berperan dalam pembelajaran jarak jauh . Masa pandemi membuat orang tua dan anak-anak lebih sering berinteraksi  di rumah. Menjadi orang tua daring memanglah bukan hal yang mudah apalagi bagi orang tua yang kurang paham dalam mengoperasikan teknologi digital. Ini menjadi tantangan yang baru bagi orang tua siswa dalam membantu serta mengawasi saat pembelajaran anak. Para orang tua juga perlu mengetahui kepribadian dan metode belajar yang disenangi oleh anak sehingga dapat memberi solusi jika siswa memiliki kesulitan dalam memahami pelajaran. Menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan juga dapat membantu para siswa untuk meningkatkan semangat belajar meski dari rumah. Sangatlah penting bagi guru dan siswa untuk menjalin komunikasi yang baik, agar tercipta metode belajar yang sesuai, mudah dipahami dan menyenangkan. Perlu juga komunikasi yang baik antara anak dengan orang tuanya.

Banyak jenis-jenis metode belajar yang bisa diterapkan oleh para guru dalam upaya meningkatkan ketertarikan siswa saat pembelajaran jarak jauh. Seperti yang pertama yaitu dengan cara metode ceramah. Metode ceramah ini disampaikan dengan cara memberi pengetahuan secara lisan melalui media platfrom online seperti Zoom. Selain itu ada juga metode demontrasi, yakni mengajar dengan memperagakan atau mencontohkan materi pembelajaran melalui penggunaan media pembelajaran online. Tak hanya metode ceramah dan metode demontrasi, metode diskusi juga menjadi metode yang mengasikkan. Metode diskusi dilakukan oleh dua orang siswa atau lebih dengan upaya bersama-sama menemukan jawaban dari sebuah persoalan.

Tak sedikit pula siswa yang justru lebih produktif di masa pandemi. Beberapa kesempatan lomba daring yang disediakan oleh beberapa instansi menjadikan keikutsertaan dalam lomba tidak banyak tergantung pada anggaran yang ada. Tidak diperlukannya biaya akomodasi dan transportasi sangat menghemat kebutuhan dalam menghasilkan dan mempresentasikan karya.  Pandemi covid-19 tak hanya memberi dampak yang negatif pada bidang pendidikan. Banyak juga dampak positif yang terjadi di masa pandemi yang membuat motivasi agar tetap menjalani pembelajaran dengan cara yang lebih aktif dan produktif. Siswa dapat melatih soft skill dan mengembangkan bakat-bakat yang dimiliki, dengan begitu siswa memiliki kesempatan yang besar untuk membuat karya-karya yang unik dan kreatif.

Kelonggaran yang diberikan oleh kementerian dalam proses pembelajaran dengan MERDEKA BELAJAR, menjadi kesempatan baik bagi guru dan siswa untuk menemukan pola belajar dan pembelajaran terbaiknya. SMA Negeri 1 Toroh dalam menyambut merdeka belajar dan mensikapi pembelajaran jarak jauh mendorong para siswa untuk tetap aktif dan produktif dengan mengikuti banyak lomba. Menggunakan metode pembelajaran proyek (project learning) ilmu pengetahuan dihidupkan dalam karya nyata.

Di masa PJJ para siswa menghasilkan bermacam karya sesuai dengan bidang lomba yang diikuti.  Film pendek, cerita pendek, tari kreasi, monolog, pembacaan indah puisi, fotografi, penulisan karya ilmiah, musikalisasi puisi, laporan penelitian sains, maupun karya lain yang menjadikan gagasan siswa bisa tumbuh.

Gairah belajar semakin berkembang bersamaan dengan gairah berkarya. Belajar menjadi keasyikan dan bukan lagi menjadi beban. Sekolah tidak lagi menentukan batasan ketercapaian pembelajaran secara kaku. Standar minimalnya adalah keaktifan siswa sedangkan standar maksimalnya adalah keberhasilan menghasilkan karya yang berkualitas.

SMAN 1 Toroh mengelola keadaan sesuai semangat merdeka belajar yang dicanangkan. Kepercayaan yang diberikan dijawab dengan melaksanakan program pembelajaran maupun pengendalian sebaik-baiknya. Bekerja sama dengan wali kelas, guru bimbingan konseling dan kesiswaan melakukan kunjungan rumah kepada siswa yang tidak aktif, untuk mengetahui permasalahan dan mencari cara penyelesaiannya. Merdeka belajar adalah peluang dan PJJ adalah kenyataan. Permasalahan Covid-19 harus disikapi dengan daya juang oleh seluruh pihak, baik sekolah, siswa maupun orang tua. Apapun keadaannya kita harus merdeka, juga saat pembalajaran tatap muka dimulai.

Oleh : Berliana Nur Afifah

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
50 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
50 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous post Дорвей Википедия
Next post PTM Kurindukan